Instrument Air vs Plant Air: Standar Kualitas, Dew Point, Filtrasi, Redundansi, dan SAT

Instrument Air vs Plant Air: Standar Kualitas, Dew Point, Filtrasi, Redundansi, dan SAT

Instrument air (IA) menuntut kualitas dan keandalan lebih tinggi dibanding plant air (PA). Kegagalan udara instrumen bisa memicu trip proses, bukan sekadar “alat terasa lemah”. Berikut panduan praktis standar mutu, rantai pengolahan, arsitektur redundansi, hingga uji penerimaan lapangan.

1) Kenapa Instrument Air Berbeda

  • Dipakai untuk aktuator valve, panel pneumatik, instrumentasi proses, interlock keselamatan.

  • Perlu sangat kering, bersih, dan minyak sangat rendah agar seal/orifice kecil tidak lengket atau tersumbat.

  • Reliabilitas mengutamakan N+1 dan kontrol dew point berkelanjutan.

2) Target Kualitas (Acuan Praktis Berbasis ISO 8573)

Parameter Instrument Air (umum) Plant Air (umum) Catatan
Water (PDP) −40 °C +3 °C (refrigerated) PDP = pressure dew point; pilih lebih kering bila proses kritis/iklim ekstrem
Oil total 0,1 mg/m³ 1 mg/m³ Gabungan aerosol + uap minyak
Partikel Kelas 2–3 Kelas 3–5 Sesuaikan OEM/QA proses

Tips

  • Untuk elektronik/coating premium, target bisa lebih ketat.

  • Pastikan titik uji di hilir perawatan akhir (titik pakai kritis).

3) Rantai Pengolahan Rekomendasi (Hulu → Hilir)

  • Kompresor (oil-injected atau oil-free)

  • Aftercooler → Separator(1) auto drain

  • Wet receiver (buffer + kondensat)

  • Prefilter partikel/oli (melindungi dryer)

  • Desiccant dryer (heatless/heated/blower) untuk PDP −20…−40 °C

  • After-filter koalescing (0,01–0,1 μm)

  • Karbon aktif (opsional, turunkan uap minyak/odor)

  • Dry receiver dekat beban instrumen

  • FR (filter–regulator) titik pakai; tambah filter halus bila orifice sangat kecil

Untuk plant air umum, gantikan desiccant dengan refrigerated dryer (+3 °C PDP) dan sederhanakan filter akhir.

4) Arsitektur Keandalan & Redundansi

  • Kompresor N+1: minimal satu unit cadangan atau skema lead–lag.

  • Dryer paralel dengan valve changeover + kontrol dew point (jika satu off, lainnya on).

  • Filter duplex (koalescing/karbon) dengan by-pass isolasi untuk penggantian tanpa henti produksi.

  • Receiver: wet di hulu, dry di hilir; tambah point-of-use receiver untuk aktuator kritis.

  • Instrument loop: pasang check valve & relief yang tepat; sediakan port sampling.

5) Monitoring, Alarm, dan Interlock

  • Dew point meter on-line setelah dryer/after-filter; alarm high DP (dew point).

  • DP gauge hulu–hilir filter (indikasi elemen jenuh).

  • Pressure transmitter di header IA dan di ring main; alarm low pressure → panggil unit lag.

  • Log jam operasi, dew point, DP filter, drain; tindak PDCA mingguan.

6) Desain Mekanis & Piping

  • Header/ring main IA lebih besar untuk drop rendah; target ΔP ≤ 10–15 psi di titik pakai saat beban.

  • Ambil udara dari atas pipa (gooseneck), drop leg dengan drip leg + drain.

  • Material pipa: carbon steel/galvanis (umum) dengan pengeringan baik; stainless/aluminium modular untuk proses sensitif.

  • Low-point drain tiap segmen, terhubung ke oil–water separator (OWS).

7) SAT (Site Acceptance Test) untuk IA

  • Dew point: tahan ≤ −40 °C dalam rentang beban tipikal (uji 24 jam).

  • Oil mist/total: uji lab/indikator portable sesuai target proses.

  • Partikel: sampling OPC bila diwajibkan QA; minimal verifikasi filter DP & inspeksi.

  • Tekanan & ΔP: bandingkan panel → titik pakai kritis saat beban puncak; target terpenuhi.

  • Leak test: off-hour decay, segmen isolasi, bubble/ultrasonic; dokumentasi tag & perbaikan.

  • Drain & OWS: fungsi auto drain, jalur buang rapi & aman.

8) Operasi & Perawatan

Harian

  • Cek dew point, drain receiver/separator, baca DP filter, log tekanan.
    Mingguan

  • Uji changeover dryer, bersihkan sirip aftercooler/dryer, audit kebocoran cepat.
    Bulanan/300–500 jam

  • Ganti elemen filter berdasarkan DP/jam, verifikasi alarm, uji by-pass/isolasi.
    Semesteran

  • Servis desiccant (heatless/heated/blower), verifikasi kontrol; kalibrasi sensor dew point/tekanan.

9) Troubleshooting Cepat

  • Dew point naik tiba-tiba: purge/valve switching dryer gagal, desiccant jenuh, inlet terlalu panas → cek kontrol/regenerasi, tingkatkan pendinginan, evaluasi beban lembap.

  • Oil carryover terdeteksi: AOS/MPV/scavenge (bila oil-injected) bermasalah; perbaiki hulu dan ganti after-filter.

  • Actuator lambat/macet: drop lokal atau kontaminasi partikel; tambahkan filter halus dekat aktuator, perpendek cabang, ganti coupler high-flow.

  • ΔP tinggi: diameter cabang kecil, filter jenuh, elbow berlebih; perbesar jalur, ganti elemen.

10) Checklist Implementasi (Copy–Paste)

  • Target mutu IA: Partikel kelas … / PDP … / Oil … mg/m³

  • Arsitektur: kompresor N+1, dryer duplex, filter duplex, receiver wet+dry

  • Sensor: dew point on-line, DP filter, transmitter tekanan, alarm & interlock

  • Layout: ring main, drop dari atas pipa, low-point drain, OWS

  • SAT: uji dew point 24 jam, oil/partikel sesuai, ΔP ≤ 10–15 psi, leak test lulus

  • SOP operasi & PM (harian–mingguan–bulanan) disahkan; stok elemen filter/desiccant

Hubungi Kami Sekarang

Pastikan proyek Anda berjalan lancar tanpa hambatan peralatan. PT Pantja Putra Mashindo siap menjadi mitra terpercaya Anda.

📞 WhatsApp: +62 81390029881
📧 Email: [email protected]
📍 Alamat Kantor:
Jalan Marnir Raya (An-nur) No.106, RT.005/RW.012, Perwira, Bekasi Utara,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17122

🌐 Website: www.papumas.co.id

📸 Instagram: @pantjaputramashindo

Jangan biarkan peralatan menjadi hambatan dalam proyek Anda. Bersama PT Pantja Putra Mashindo, efisiensi dan kesuksesan proyek Anda ada di tangan yang tepat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2025 PAPUMAS. All Rights Reserved.