Tips Memilih Kapasitas Kompresor yang Tepat untuk Setiap Jenis Proyek

Tips Memilih Kapasitas Kompresor yang Tepat untuk Setiap Jenis Proyek

Kinerja proyek sangat bergantung pada pemilihan kapasitas kompresor udara yang sesuai. Jika terlalu kecil, tekanan drop dan pekerjaan melambat. Jika terlalu besar, bahan bakar terbuang percuma. Menentukan ukuran yang tepat berarti menemukan keseimbangan antara kebutuhan udara (CFM) dan tekanan kerja (bar) agar hasil kerja efisien dan stabil.

1. Pahami kebutuhan alat di lapangan

Langkah pertama adalah mengetahui jenis pekerjaan dan peralatan pneumatik yang digunakan.

  • Sandblasting berat → butuh tekanan tinggi dan volume besar (400–800 CFM).

  • Painting dan coating → memerlukan udara bersih dan halus (100–200 CFM).

  • Drilling, paving breaker, dan bor tanah → 250–600 CFM.

  • Cleaning atau maintenance ringan → cukup 100–250 CFM.

Semakin banyak operator dan alat aktif bersamaan, semakin besar kapasitas kompresor yang dibutuhkan.

2. Gunakan rumus sederhana untuk perhitungan CFM

Kebutuhan udara = (CFM alat × jumlah alat) + cadangan 25%
Contoh:
Dua operator sandblasting menggunakan nozzle 6 mm (320 CFM per orang):
(320 × 2) + 25% = 800 CFM total

Artinya, kamu butuh unit seperti Airman PDS750S atau Denyo DIS830ESS.

3. Tentukan tekanan kerja (bar) yang sesuai

Setiap alat punya batas tekanan ideal:

  • Sandblasting baja → 7–10 bar

  • Pneumatic tools → 6–8 bar

  • Spray painting → 3–5 bar
    Tekanan terlalu tinggi justru boros bahan bakar dan mempercepat keausan valve, sementara tekanan terlalu rendah bikin hasil kerja tidak optimal.

4. Sesuaikan jenis kompresor dengan lokasi proyek

  • Portable diesel screw compressor → cocok untuk proyek lapangan tanpa listrik (jalan, tambang, jembatan).

  • Rotary screw listrik → ideal untuk workshop dan pabrik.

  • Oil-free compressor → wajib untuk pekerjaan painting atau farmasi.

Jika mobilitas tinggi, pilih unit dengan rangka beroda dan hook lifting point agar mudah dipindah antar lokasi.

5. Pertimbangkan durasi operasional harian

Jika proyek beroperasi 8–12 jam nonstop, pilih unit dengan kapasitas tangki bahan bakar besar dan sistem pendingin kuat.

  • Unit PDS655–PDS750 Airman mampu bekerja stabil hingga 10 jam kerja penuh.

  • Unit Denyo DIS685–DIS830 punya tekanan stabil untuk kerja berganda.

6. Hitung efisiensi bahan bakar dan biaya operasional

Setiap liter solar bernilai besar di lapangan.
Unit yang efisien memiliki fitur auto idle control dan sistem pembakaran common-rail.
Contoh:

  • PDS655S → konsumsi solar 4,5–5 L/jam.

  • DIS685ESS → sekitar 5–5,5 L/jam.

Dalam satu bulan kerja penuh, penghematan kecil ini bisa menyelamatkan jutaan rupiah biaya bahan bakar.

7. Perhatikan ketersediaan suku cadang dan servis

Jangan hanya pilih berdasarkan spesifikasi di brosur. Pastikan merek yang dipilih punya dealer dan teknisi resmi di Indonesia.
Untuk proyek panjang, downtime 1 hari bisa berarti kehilangan waktu dan uang besar.

Contoh ideal:

  • Airman → suku cadang mudah ditemukan, banyak teknisi familiar.

  • Denyo → unggul di sistem senyap dan kontrol tekanan.

Hubungi Kami Sekarang

Pastikan proyek Anda berjalan lancar tanpa hambatan peralatan. PT Pantja Putra Mashindo siap menjadi mitra terpercaya Anda.

📞 WhatsApp: +62 81390029881
📧 Email: [email protected]
📍 Alamat Kantor:
Jalan Marnir Raya (An-nur) No.106, RT.005/RW.012, Perwira, Bekasi Utara,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17122

🌐 Website: www.papumas.co.id

📸 Instagram: @pantjaputramashindo

Jangan biarkan peralatan menjadi hambatan dalam proyek Anda. Bersama PT Pantja Putra Mashindo, efisiensi dan kesuksesan proyek Anda ada di tangan yang tepat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2025 PAPUMAS. All Rights Reserved.