Kompresor Agar Stabil Kinerja kompresor udara sangat bergantung pada kestabilan tekanan dan beban kerja.
Jika tekanan tidak seimbang, hasil kerja bisa terganggu: nozzle tersendat, udara tidak cukup kuat, atau malah mesin bekerja terlalu berat dan boros bahan bakar.
Menjaga tekanan dan beban kompresor tetap stabil bukan hanya tugas teknisi — operator pun harus memahami cara pengaturannya.
1. Kenali batas tekanan kerja kompresor
Setiap unit memiliki tekanan kerja ideal (working pressure) dan tekanan maksimum (max pressure).
Contohnya:
-
Airman PDS655S → tekanan kerja 7 bar, maksimum 8,5 bar.
-
Denyo DIS685ESS → tekanan kerja 7 bar, maksimum 9 bar.
Menjalankan mesin di atas tekanan maksimum dalam waktu lama dapat menyebabkan overload pada valve dan head unit.
Gunakan tekanan sesuai kebutuhan alat, bukan sekadar “semakin besar semakin kuat.”
2. Gunakan regulator dan pressure gauge eksternal
Meskipun kompresor sudah dilengkapi manometer bawaan, alat tambahan seperti regulator tekanan dan gauge eksternal membantu pengaturan yang lebih presisi.
-
Regulator menjaga tekanan tetap stabil meski beban berubah.
-
Pressure gauge eksternal memastikan pembacaan akurat di titik kerja (misalnya di dekat nozzle sandblasting).
Tips: pasang regulator di setiap cabang hose agar setiap operator punya kontrol sendiri terhadap tekanannya.
3. Hindari lonjakan tekanan mendadak
Lonjakan tekanan bisa terjadi jika beban tiba-tiba berhenti atau hose ditutup mendadak.
Akibatnya:
-
Suhu kompresor naik cepat.
-
Katup pengaman (safety valve) aktif terus-menerus.
-
Konsumsi solar meningkat karena mesin bekerja di RPM tinggi.
Solusinya:
-
Gunakan valve slow-release di outlet utama.
-
Pastikan semua operator menutup nozzle secara bertahap, bukan langsung.
4. Atur beban udara berdasarkan jumlah alat aktif
Jika ada beberapa alat pneumatik aktif bersamaan, tekanan akan turun cepat.
Rumus praktisnya:
Jumlah alat aktif × kebutuhan CFM per alat = total beban udara
Contoh: 2 operator sandblasting menggunakan nozzle 6 mm (320 CFM × 2 = 640 CFM).
Gunakan unit minimal PDS655 atau PDS750 agar tekanan tetap stabil di kisaran 7 bar.
Jika alat melebihi kapasitas kompresor, tekanan akan fluktuatif, dan umur mesin cepat menurun.
5. Jaga suhu kerja tetap optimal
Tekanan dan suhu saling berkaitan. Saat suhu naik, tekanan juga ikut naik — bahkan tanpa beban tambahan.
Untuk menjaga kestabilan suhu:
-
Bersihkan radiator setiap hari.
-
Pastikan fan berfungsi normal.
-
Hindari menutup sisi mesin dengan terpal saat beroperasi.
-
Gunakan aftercooler agar udara keluar tetap dingin dan stabil.
6. Manfaatkan fitur auto idle control
Kompresor modern seperti Airman dan Denyo sudah dilengkapi auto idle control.
Fitur ini menurunkan RPM saat tekanan penuh, lalu otomatis naik lagi saat tekanan turun.
Manfaatnya:
-
Tekanan lebih stabil.
-
Konsumsi bahan bakar berkurang.
-
Umur mesin lebih panjang.
Pastikan sistem auto idle selalu aktif dan dicek setiap kali unit digunakan.
7. Pemeriksaan rutin sistem udara
Setiap akhir shift, lakukan pengecekan ringan:
-
Drain air receiver tank untuk mengeluarkan air kondensasi.
-
Periksa apakah tekanan turun saat mesin mati (indikasi kebocoran).
-
Bersihkan filter udara dan pastikan hose tidak tertekuk.
Pemeriksaan ini bisa mencegah fluktuasi tekanan yang sering terjadi di proyek berdebu.
Hubungi Kami Sekarang
Pastikan proyek Anda berjalan lancar tanpa hambatan peralatan. PT Pantja Putra Mashindo siap menjadi mitra terpercaya Anda.
📞 WhatsApp: +62 81390029881
📧 Email: [email protected]
📍 Alamat Kantor:
Jalan Marnir Raya (An-nur) No.106, RT.005/RW.012, Perwira, Bekasi Utara,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17122
🌐 Website: www.papumas.co.id
📸 Instagram: @pantjaputramashindo
Jangan biarkan peralatan menjadi hambatan dalam proyek Anda. Bersama PT Pantja Putra Mashindo, efisiensi dan kesuksesan proyek Anda ada di tangan yang tepat!