Kesalahan Umum Operator Saat Menggunakan Kompresor di Proyek dan Cara Menghindarinya

Kesalahan Umum Operator Saat Menggunakan Kompresor di Proyek dan Cara Menghindarinya

Kompresor udara adalah alat vital di proyek konstruksi, tambang, dan industri. Namun, banyak kerusakan dan pemborosan bahan bakar justru terjadi karena kesalahan kecil dari operator di lapangan. Mengenali dan menghindari kesalahan ini bisa memperpanjang umur mesin, menghemat biaya, dan meningkatkan keselamatan kerja.

1. Tidak memanaskan mesin sebelum digunakan

Kesalahan paling umum adalah langsung menjalankan alat berat atau sandblasting sesaat setelah kompresor menyala. Padahal oli dan sistem pendingin butuh waktu untuk bersirkulasi.
Solusi: biarkan mesin hidup tanpa beban selama 3–5 menit sebelum digunakan penuh agar suhu operasi stabil.

2. Mengabaikan tekanan kerja ideal

Banyak operator menaikkan tekanan melebihi batas demi “kerja lebih cepat”. Padahal, tekanan berlebih membuat seal, valve, dan head cepat rusak.
Solusi: selalu sesuaikan tekanan dengan rekomendasi alat — biasanya 7–8 bar untuk sandblasting dan 3–5 bar untuk painting.

3. Tidak rutin membersihkan filter udara

Filter yang kotor bikin mesin bekerja lebih keras, boros solar, dan cepat panas.
Solusi: bersihkan atau ganti filter udara setiap pagi sebelum start, apalagi di lokasi berdebu seperti proyek jalan atau quarry.

4. Melewatkan drain air di tangki udara

Tangki udara sering menampung embun yang jika dibiarkan bisa menyebabkan korosi dan tekanan tidak stabil.
Solusi: drain receiver tank minimal sekali sehari, atau gunakan auto drain valve untuk unit besar seperti Airman PDS655S atau Denyo DIS-685ESS.

5. Mengoperasikan lebih dari kapasitas beban

Misalnya, satu unit PDS400S digunakan untuk tiga operator sandblasting sekaligus. Ini bikin tekanan drop dan mesin overwork.
Solusi: hitung kebutuhan CFM sesuai jumlah operator (contoh: 1 operator nozzle 6 mm ≈ 320 CFM). Tambahkan unit paralel jika beban lebih besar.

6. Mengabaikan suhu dan ventilasi

Kompresor yang ditempatkan di ruang tertutup atau dekat dinding mudah overheat.
Solusi: pastikan sirkulasi udara bebas di area radiator dan buang udara panas minimal 1 meter dari mesin.

7. Tidak mematikan mesin dengan prosedur benar

Langsung mematikan mesin setelah beban berat bisa menyebabkan kerusakan pada turbocharger dan tekanan balik ke sistem.
Solusi: matikan beban terlebih dahulu, biarkan idle 3 menit, baru lakukan shutdown.

8. Kurang disiplin dalam pengecekan oli dan bahan bakar

Kelebihan atau kekurangan oli bisa sama-sama berisiko.
Solusi: cek level oli setiap pagi sebelum start, dan isi solar minimal 15 menit setelah mesin dimatikan agar endapan tidak ikut tersedot.

9. Tidak menggunakan alat pelindung diri (APD)

Udara bertekanan tinggi bisa berbahaya. Banyak operator masih mengarahkan selang langsung ke tubuh atau wajah untuk membersihkan debu.
Solusi: gunakan APD lengkap — goggles, sarung tangan, earplug, dan sepatu safety.

Hubungi Kami Sekarang

Pastikan proyek Anda berjalan lancar tanpa hambatan peralatan. PT Pantja Putra Mashindo siap menjadi mitra terpercaya Anda.

📞 WhatsApp: +62 81390029881
📧 Email: [email protected]
📍 Alamat Kantor:
Jalan Marnir Raya (An-nur) No.106, RT.005/RW.012, Perwira, Bekasi Utara,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17122

🌐 Website: www.papumas.co.id

📸 Instagram: @pantjaputramashindo

Jangan biarkan peralatan menjadi hambatan dalam proyek Anda. Bersama PT Pantja Putra Mashindo, efisiensi dan kesuksesan proyek Anda ada di tangan yang tepat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© Copyright 2025 PAPUMAS. All Rights Reserved.