Troubleshooting Kompresor udara adalah alat penting di proyek lapangan, tapi juga rawan gangguan. Masalah paling sering muncul pada tekanan, suhu, dan suplai bahan bakar. Operator yang memahami tanda-tanda awal kerusakan bisa mencegah downtime besar dan kerugian bahan bakar.
Berikut panduan praktis mengatasi gangguan umum kompresor di lokasi kerja.
1. Tekanan udara turun tiba-tiba
Kemungkinan penyebab:
-
Filter udara atau filter oli tersumbat.
-
Kebocoran di selang atau sambungan hose.
-
Valve intake macet karena debu.
-
Kapasitas mesin turun akibat tekanan overwork.
Langkah cepat perbaikan:
-
Periksa sambungan hose dan fitting — kencangkan atau ganti jika bocor.
-
Bersihkan filter udara dengan udara bersih dari kompresor kecil.
-
Cek indikator tekanan di panel, pastikan tidak ada selang retak.
-
Jika tekanan tetap drop, matikan mesin dan hubungi teknisi untuk pemeriksaan valve.
Tips lapangan: jangan menambah RPM mesin untuk “mengejar tekanan”, karena justru bisa merusak sistem head dan bearing.
2. Kompresor cepat panas (overheat)
Kemungkinan penyebab:
-
Radiator kotor oleh debu proyek.
-
Fan belt longgar atau putus.
-
Level oli rendah.
-
Udara masuk ke sistem pendingin.
Langkah cepat perbaikan:
-
Matikan mesin dan biarkan dingin 10–15 menit.
-
Bersihkan radiator menggunakan angin balik (bukan air).
-
Cek level oli dan tambahkan jika kurang.
-
Pastikan fan belt tidak longgar.
-
Nyalakan kembali dan pantau indikator suhu.
Batas aman suhu kerja: 80–95°C. Jika lebih, mesin wajib dihentikan.
3. Kompresor tidak mau menyala
Kemungkinan penyebab:
-
Baterai lemah atau terminal kendor.
-
Bahan bakar kosong atau solar tersumbat.
-
Air pada sistem bahan bakar (akibat kondensasi).
-
Starter relay atau switch rusak.
Langkah cepat perbaikan:
-
Periksa kabel aki dan terminal — pastikan tidak longgar.
-
Isi bahan bakar hingga penuh, buang udara dari saluran (bleeding).
-
Cek relay starter dan saklar kontak.
-
Jika tetap gagal, ganti baterai atau panggil teknisi.
Tips hemat waktu: simpan baterai cadangan kecil di proyek jauh agar tidak menunggu lama.
4. Konsumsi bahan bakar mendadak boros
Kemungkinan penyebab:
-
Filter bahan bakar kotor.
-
Tekanan kerja terlalu tinggi.
-
RPM idle tidak berfungsi otomatis.
-
Bocor kecil pada sistem solar.
Solusi:
-
Ganti fuel filter setiap 250 jam kerja.
-
Gunakan mode auto idle jika tersedia.
-
Pastikan tekanan kerja sesuai alat (biasanya 7 bar untuk blasting).
-
Periksa pipa solar dari tangki ke mesin, terutama di sambungan karet.
5. Udara lembap keluar dari hose
Kemungkinan penyebab:
-
Air dryer rusak atau tidak aktif.
-
Aftercooler kotor.
-
Receiver tank penuh air kondensasi.
Langkah cepat:
-
Drain receiver tank minimal dua kali sehari.
-
Bersihkan aftercooler dari debu.
-
Periksa dryer — pastikan kipas pendingin berfungsi.
Efek buruk jika dibiarkan: nozzle tersumbat, hasil painting tidak rata, dan karat muncul di permukaan logam.
6. Kompresor mengeluarkan suara abnormal
Kemungkinan penyebab:
-
Bearing aus.
-
Oli kurang.
-
Belt kendor atau slip.
-
Baut cover longgar.
Langkah cepat:
-
Hentikan mesin segera.
-
Periksa level oli dan kondisi belt.
-
Kencangkan baut yang longgar.
-
Jika bunyi berasal dari dalam head unit, jangan paksa bekerja — tunggu teknisi resmi.
7. Pencegahan agar tidak terulang
-
Servis rutin setiap 500 jam kerja.
-
Ganti oli dan filter sesuai rekomendasi pabrikan.
-
Catat jam kerja setiap shift.
-
Simpan alat di tempat teduh dan ventilasi baik.
-
Edukasi operator baru tentang tanda-tanda awal kerusakan.
Hubungi Kami Sekarang
Pastikan proyek Anda berjalan lancar tanpa hambatan peralatan. PT Pantja Putra Mashindo siap menjadi mitra terpercaya Anda.
📞 WhatsApp: +62 81390029881
📧 Email: [email protected]
📍 Alamat Kantor:
Jalan Marnir Raya (An-nur) No.106, RT.005/RW.012, Perwira, Bekasi Utara,
Kota Bekasi, Jawa Barat 17122
🌐 Website: www.papumas.co.id
📸 Instagram: @pantjaputramashindo
Jangan biarkan peralatan menjadi hambatan dalam proyek Anda. Bersama PT Pantja Putra Mashindo, efisiensi dan kesuksesan proyek Anda ada di tangan yang tepat!